...
Logo

Gastroskopi

Apa itu gastroskopi?

Gastroskopi adalah suatu bentuk pemeriksaan endoskopi di Singapura yang pada dasarnya adalah 'tes kamera' dimana esofagus, lambung dan duodenum (bagian pertama dari usus kecil) divisualisasikan secara langsung menggunakan lingkup fleksibel ('kamera') yang dimasukkan melalui mulut. . Melalui teropong, tang kecil atau jerat dapat dimasukkan untuk memungkinkan biopsi dan pengangkatan polip.

Kapan Saya Harus Mempertimbangkan untuk Melakukan Gastroskopi?

Gastroskopi dapat dilakukan untuk mencurigai adanya kondisi jinak atau ganas.

Kondisi jinak umum yang memerlukan gastroskopi termasuk Gastritis, Tukak Lambung/Duodenal, Helicobacter.pylori, Penyakit Refluks Asam Lambung dan Batu empedu.

Gastric Ulcer
Maag Lambung
Kehadiran H.Pylori
Refluks Asam Lambung

Gejala umum yang terkait dengan kondisi jinak di atas antara lain nyeri atau ketidaknyamanan atau kembung di perut bagian atas, sensasi terbakar di tengah dada (mulas), dan keluarnya tinja berwarna hitam atau darah segar.

Kondisi ganas umum yang memerlukan gastroskopi termasuk kanker lambung dan kanker esofagus.

Gejala umum yang terkait dengan kondisi ganas di atas termasuk nyeri perut bagian atas yang parah, nafsu makan buruk dengan sensasi penuh setelah makan kecil, pembengkakan/kembung perut yang nyata, kesulitan menelan karena makanan tersangkut, dan penurunan berat badan secara besar-besaran.

Bagaimana Gastroskopi Dilakukan?

Gastroskopi dilakukan dengan memasukkan gastroskop secara perlahan melalui mulut ke tenggorokan dan turun ke perut. Prosedur ini dilakukan dengan obat penenang yang memungkinkan pasien tertidur dan tidak menyadari prosedurnya.

Selama gastroskopi, perut akan diperiksa untuk mengetahui adanya kelainan. Pemeriksaan menyeluruh yang menggunakan pencitraan pita sempit dan pemeriksaan fokus dekat akan memungkinkan ditemukannya kelainan halus pada lapisan lambung. Hal ini sangat penting dalam skrining kanker lambung Kanker Lambung Dini (EGC) hanya bermanifestasi sebagai perubahan halus pada lapisan lambung. Program skrining kanker lambung telah terbukti bermanfaat dalam mencegah kanker lambung di Jepang dan Korea.

Selain itu, biopsi akan dilakukan selama gastroskopi untuk mengetahui adanya ciri-ciri yang mencurigakan. Tes cepat untuk H.pylori juga akan dilakukan selama gastroskopi. Tindakan pengambilan biopsi tidak menimbulkan rasa tidak nyaman atau nyeri.

Apakah Gastroskopi Tidak Nyaman?

Pasien yang menjalani gastroskopi akan diberikan obat penenang untuk meminimalkan rasa tidak nyaman, mengurangi rasa sakit dan beberapa efek amnesia untuk meminimalkan ingatan akan peristiwa tersebut.

Selain itu, pasien akan disemprotkan obat anestesi mati rasa ke bagian belakang tenggorokan untuk meminimalkan rasa tidak nyaman.

Apakah Saya Cocok Untuk Gastroskopi?

Gastroskopi adalah prosedur yang aman dan mudah. Kebanyakan pasien tanpa memandang usia atau masalah medis yang mendasarinya dapat menjalani gastroskopi dengan aman.

Tidak diperlukan pembersihan usus. Pasien hanya perlu berpantang makanan padat minimal 6 jam sebelumnya dan diperbolehkan terus mengonsumsi air putih hingga 2 jam sebelum gastroskopi.

Apa Alternatif Gastroskopi Untuk Menyelidiki Perut?

Hanya ada sedikit alternatif selain Gastroskopi untuk menyelidiki lambung. Sayangnya, tidak satu pun dari alternatif ini yang mampu mengevaluasi kanker lambung dini.

Pemeriksaan pewarna barium atau gastrografin dapat digunakan untuk mengevaluasi lambung dan kerongkongan. Hal ini lebih berguna untuk mendiagnosis kelainan dan perubahan struktural seperti akalasia, divertikulum esofagus, herniasi lambung, atau tukak besar. Sayangnya, studi pewarna tidak dapat menilai adanya peradangan atau perubahan pada lapisan lambung atau keberadaan H.pylori dan tentunya tidak dapat mendiagnosis kanker lambung secara dini.

CT scan dengan distensi lambung menggunakan tablet effervescence adalah variasi studi pewarna barium/gastrografin yang lebih sensitif dan dapat mendeteksi perubahan halus baik di dalam maupun di luar lambung. Sayangnya, penelitian ini memiliki keterbatasan yang sama dalam hal penilaian lapisan lambung dan kanker lambung dini.

Apa Resiko yang Terkait dengan Gastroskopi?

Penting untuk diperhatikan bahwa gastroskopi adalah prosedur yang sangat aman. Rumah sakit yang direstrukturisasi secara teratur melakukan lebih dari 50 gastroskopi dalam seminggu.

Komplikasi utama berhubungan dengan esofagus, perforasi lambung, dan perdarahan pasca prosedur.

Tingkat perforasi diperkirakan 0,005% (5 perforasi dalam 100.000 gastroskopi) sedangkan tingkat perdarahan berkisar antara 0,25-1,0%. Risiko sedasi berlebihan sangat rendah dan dapat disembuhkan dengan obat-obatan.

 

Seberapa Sering Saya Harus Mengulang Gastroskopi?

Belum ada konsensus resmi di seluruh dunia mengenai interval pemeriksaan gastroskopi. Pedoman Jepang dan Korea menyerukan pemeriksaan gastroskopi setiap tahun hingga dua tahun sekali bagi siapa pun yang berusia di atas 50 tahun tanpa faktor risiko.

Untuk pasien dengan temuan Metaplasia Usus atau Esofagus Barrett, interval pemeriksaan dapat bervariasi dari 6 bulan hingga 2 tahun tergantung pada tingkat keparahan kelainan yang mendasarinya.

Whatsapp Pertanyaan
Apa yang bisa kami bantu?

Kami menawarkan rangkaian konsultasi komprehensif untuk semua masalah Bedah Umum dan Perut.

Beri tahu kami bagaimana kami dapat membantu Anda.
Hubungi Kami

Hak Cipta © Praktek Bedah Alpine | Ketentuan & Kondisi

Seraphinite AcceleratorOptimized by Seraphinite Accelerator
Turns on site high speed to be attractive for people and search engines.