
Kista sebasea, yang juga dikenal sebagai kista epidermal, adalah benjolan atau nodul kecil di bawah kulit berisi keratin. Kista sebasea umumnya tidak berbahaya dan tidak selalu memerlukan pengobatan. Namun, kista sebasea juga bisa pecah dan menyebabkan radang, yang mengakibatkan pembentukan abses.
Kista sebasea adalah benjolan yang terbentuk di bawah kulit dan terisi dengan keratin [1]. Istilah 'kista sebasea' oleh banyak orang dianggap kurang tepat, karena komponen utama dari kista ini bukanlah sebum [1, 2]. Kista sebasea biasanya muncul di wajah, leher, atau torso (batang tubuh), tetapi dapat terbentuk di area kulit mana pun.
Meskipun sebagian besar kista sebasea tidak berbahaya, mereka tetap berisiko berkembang menjadi abses jika terinfeksi dan meradang. Dalam kasus yang sangat langka, kista sebasea juga dapat berkembang menjadi ganas, dan sebagian besar pertumbuhan ganas ini bertransformasi menjadi karsinoma sel skuamosa atau karsinoma sel basal [1, 3].
Kista sebasea umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

Kista sebasea terkadang bisa menyerupai jerawat. Namun, berbeda dengan jerawat, kista sebasea letaknya lebih dalam dan tumbuh lebih lambat. Perbedaan utama antara kista dan lesi jerawat adalah sebagai berikut:
| Kista Sebasea | Jerawat | |
| Lokasi | Di lapisan kulit yang lebih dalam | Lebih dekat ke lapisan permukaan kulit |
| Komposisi | Mayoritas dari keratin | Sebum, sel kulit mati, dan nanah (pada kasus jerawat inflamasi) |
| Rentang pertumbuhan | Pertumbuhannya lambat hingga beberapa bulan | Satu jerawat bisa bertahan selama beberapa hari hingga beberapa minggu |
| Bentuk | Benjolan berbentuk bulat dan menyerupai kubah, biasanya lebih besar dan lebih keras dari jerawat. Benjolan ini relatif mudah bergerak | Tergantung pada jenisnya, jerawat mungkin muncul dalam bentuk komedo putih, hitam, atau jerawat yang meradang, yang tampak memerah dan berisi nanah. |
Kista sebasea umumnya bersifat jinak dan mungkin tidak memerlukan pengobatan. Namun, Anda disarankan untuk mencari perhatian atau pengobatan medis jika:
Kista sebasea dapat pecah dan menumpahkan isinya ke jaringan di sekitarnya. Kondisi ini dapat mengakibatkan peradangan dan pembentukan granuloma [2]. Beberapa tanda umum dari kista yang pecah meliputi:
Ketika kista pecah, sangat disarankan untuk mencari bantuan medis guna mengeringkan kista agar mempercepat penyembuhan dan mencegah potensi komplikasi, seperti:
Kista sebasea berasal dari infundibulum folikel, sumbatan keratin yang menghalangi lubang folikel sehingga menyebabkan penumpukan sumbatan keratin, dan akhirnya terbentuklah kista dari keratin yang tersumbat tersebut [1]. Sebagian besar kasus kista sebasea terjadi secara sporadis, tetapi beberapa kista juga dapat disebabkan oleh kondisi genetik, seperti:
Kista sebasea juga lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita, dan sering berkembang pada usia dewasa (30-40 tahun) [1].
Diagnosis kista sebasea seringkali dilakukan melalui pemeriksaan fisik sederhana oleh dokter, dibarengi dengan evaluasi gejala dan riwayat kesehatan Anda. Dalam kasus langka, dokter mungkin memerlukan pemeriksaan lanjutan jika mereka membutuhkan informasi tambahan, terutama untuk kista berukuran besar atau terletak jauh di dalam lapisan kulit. Pemeriksaan untuk mendiagnosis atau menyingkirkan kondisi lain biasanya meliputi:
Kista sebasea umumnya bersifat jinak dan tidak memerlukan pengobatan atau pengangkatan. Sebagian besar pengangkatan dilakukan ketika kista terletak di area yang tidak nyaman atau ketika tumbuh terlalu besar dan mengganggu. Dalam kasus langka, kista dapat menjadi ganas. Karenanya, sangat disarankan untuk menemui tenaga medis profesional untuk memeriksa pertumbuhan atau lesi kulit Anda sebelum melakukan prosedur pengangkatan apa pun. Kista sebasea dapat diobati dengan beberapa metode berikut:
Kista sebasea umumnya merupakan lesi yang tidak berbahaya pada kulit. Namun, kista ini memiliki kecenderungan untuk meradang dan berkembang menjadi abses. Namun, kasus kanker yang langka dapat muncul dari pertumbuhan jinak ini. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan profesional medis untuk prosedur pengangkatannya. Penilaian dan diagnosis yang tepat akan memungkinkan dokter memberi rekomendasi pengobatan yang paling sesuai untuk kondisi kista sebasea Anda.
Buat janji konsultasi dengan kami sekarang untuk mendapatkan diagnosis secara rinci dan rencana perawatan yang dipersonalisasi.
Kista sebasea biasanya tumbuh lambat dan dapat bertahan selama berbulan-bulan, tidak seperti jerawat biasa yang mungkin muncul dalam beberapa hari. Jika Anda melihat benjolan di mana pun pada kulit Anda yang tampak mencurigakan, segeralah menemui dokter untuk mendapatkan pemeriksaan atau diagnosis yang tepat.
Mengangkat atau mengeringkan kista secara mandiri dan tidak disengaja dapat memicu lebih banyak kerusakan dengan menyebarkan isinya ke jaringan di sekitar. Selain itu, memencet atau memecahkan kista justru dapat meningkatkan risiko jaringan parut dan kekambuhan. Jangan memencet kista sebasea.
Kista sebasea kemungkinan besar tidak akan hilang dengan sendirinya. Anda dapat membiarkannya tanpa diobati jika tidak menimbulkan masalah. Namun, pengangkatan kista harus dilakukan oleh profesional medis.


Hak Cipta © Praktek Bedah Alpine | Ketentuan & Kondisi